Selasa, 21 Juni 2011

MENCARI PEMERAN UTAMA

Di saat pendidikan butuh eksistensi kualitas nilai, lagi-lagi kita melupakan nilai kejujuran dalam pendidikan. Negeri ini sedang menjadi panggung yang rapuh, karena terlalu banyak pemeran piguran yang hanya mendapat fee yang kecil, tapi harus menerima banyak kritikan dari penontonnya. bahkan suteradaranya pun khawatir kalau-kalau mereka tidak bisa berlakon maksimal. kadang mereka menjadi pahlawan panggung, kadang mereka menjadi pemeran antagonis yang hampir sempurna, tapi mereka suka lupa skenario yang membuat mereka terjebak dalam permainan yang mereka buat sendiri.
Sekian banyak pemeran figuran, kita lupa dengan pemeran utamanya. tidak ada penonton yang mampu menebak dengan BERANI & PASTI siapa pemeran utama. masyarakat kita hanya dianggap penonton yang tidak perlu tau ide ceritanya, yang penting mereka bisa tertawa disaat ada pemeran panggung yang ngelawak. Melihat lakon sedih, seolah dihianati ataupun super hero yang kesiangan.

Para sponsor kita hanya bisa mengkambing hitamkan para pemeran figuran...






































Pendidikan dan kejujuran

Tujuan pendidikan semakin bergeser dari tujuan yang diamanahkan oleh Pancasila & UUD 1945.

Pendidikan untuk menjadikan manusia indonesia yang beriman, berakhlak dan berimu pengetahuan serta berwawaan kebangsaan yang di dalamnya terdapat nilai-nilai luhur PANCASILA & UUD 45.

bagi para koruptor mereka percaya meskipun dihukum itu tidak akan lama atau bahkan terbebas sama sekali. itulah keimanan yang mereka anut.
prinsip gotong royong memang diterapkan dalam menyontek masal, membela koruptor dan memiskinkan yang miskin dan mengkayakan yang kaya.

Sekilas Khutbah Jumat

 Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Pada hari Jumat, para umat Muslim di seluruh dunia melakukan ibadah salat Jumat yang mana saat ...