POJOK BELAJAR : 02/2009

Jumat, 06 Februari 2009

Selamat datang di provinsiku, ini adalah jembatan bersejarah yang telah membuktikan pendudukan Belanda di provinsi ini. palembang itulah nama ibu kota yang di berikan oleh leluhur yang telah berjuang untuk daerah ini. Palembang sendiri merupakan asal nama dari seorang tokoh, ulama dan daerah perpaduan melayu, jawa dan china. kalau kawan-kawan pernah mendengar abdul al shomad al palimbani, merupakan ulama besar yang mengenalkan ajaran spiritual melayu kemasyarakat sumatera. beliau merupakan murid dari syek saman. ratib saman adalah salah satu buktinya. tokoh yang dijuluki tasawuf wahdatul wujud dan martabat tujuh ini tidak bisa lepas dari lahirnya kota yang bernama PAleMbang. jangan tau pempek saja donk.....
good by bersambung.....!

About Me

Tanpa terasa aku melihat keindahan baru, tempat baru. sebelumnya aku mengikrarkan janji pada Sang Kuasa sebagai hamba yang akan menjadi pemakmur di bumi ini. Karena perkenalan dua insan hingga saling mencinta. Menempuh perjalanan hidup bersama sampai pada tenda biru dan gaun putih yang mengundang senang, bahkan impian para undangan yang berharap bisa duduk di atas kursi layaknya dua insan yang telah ditemukan jodohnya itu.......

Hidup bersama menjalin rumah tangga yang bahagia berbuah kebahagian dengan hadirnya sang buah hati. Sayangnya itu bukan aku, karena perjalanan masih harus menunggu antrian tiga saudaraku yang ingin lebih dulu mengenal dunia yang katanya penuh keindahan, orang-orang bisa bermimpi dan melakukan sesuka mereka di sana.....

Itu masih ada dalam mimpiku di alam sana.....
Seolah ada pesan Tuhan agar aku menunggu giliran setelah tiga saudaraku hadir di tempat indah ini. Ingin saat itu merasakan bermain dalam rahim dan isapan jempol, kadang kakiku menerjang, kadang protes ketika pria itu marah pada perempuan cantik yang sudah menjadi istrinya. Tapi kasih sayang ibu itu menghentikan protesku dalam rahimnya, belaian tangan di atas perutnya dan ungkapan merasa bersalah serta tak mau menyalahkanku yang sudah jelas menyakiti perutnya.

Perjalanan selanjutnya... Bukan karena ia bosan dengan protesku dalam rahimnya, tapi memang aku sudah tak sabar dan Tuhan sudah mengizinkan ku melihat kedua insan yang telah berjasa itu, karena telah mengenalkan keindahan, kasih sayang, kelembutan dan cinta....

Akhirnya itulah si kecil mendapat giliran tuk berkenalan dengan dunia, namun aku harus minta maaf karena bukan tawa atau senyum yang ku berikan, tapi tangis lembut karena mungkin tak sabarnya mengenal dua insan berjasa itu....

Sampai amanah sang Kholikpun aku lupa. hanya berbekal akal kosong yang belum terisi aku harus mulai mengenal diri dan mengenal sang Kholik. Sehingga aku dapat memainkan peranku di dunia fana ini.

bersambung.....!

POJOK BELAJAR

Jumat, 06 Februari 2009

Sekilas Khutbah Jumat

LINK