Rabu, 31 Desember 2014

KALEIDOSKOP PENDIDIKAN INDONESIA 2014

SELAMAT DATANG TAHUN 2015
SELAMAT TINGGAL TAHUN 2014

Pergantian tahun 2014 hanya dalam hitungan menit, suara petasan pun sudah mulai terdengar-asap bercampur aromah jagung bakar pun sudah tercium-gegap gempita menyambut tahun baru ditengah hingar bingar kendaraan malam yang ikut meramaikan malam pergantian tahun. setidaknya suasana itu akan terasa hingga pukul 2 esok pagi.

Bukan itu yang ingin disampaikan. 
BAGAIMANA PERJALANAN PENDIDIKAN KITA SELAMA TAHUN 2014 INI?

Rasanya pendidikan di tahun 2014 ini menjadi salah satu rating berita tertinggi. Tidak hanya karena perubahan kurikulum dan pemisahan pendidikan tinggi ke kementerian riset dan teknologi. 
Adanya banyak kabar baik dan buruk di dunia pendidikan kita, setidaknya dalam 1 tahun ini, seperti yang dirilis dalam situs unnes.net;
Januari: penahanan ijazah dari sekolah karena siswa masih tersangkut urusan administrasi
Februari: lembar jawaban UN yang buruk.
Maret: kasus pedofilia yang terjadi di lembaga pendidikan yang berstandar internasional di jakarta.
April: Demo guru honor yang menuntut perhatian pemerintah saat ini gaji 300.000/bulan
Mei: Peringatan hari pendidikan yang tidak hanya memperingati hari lahir bapak pendidikan Ki Hajar dewantara, tetapi juga sebagai momentum memperkokoh semangat. Pemerintah yang sudah menyampaikan kebijakan layanan melalui BOS, BSM dan lain-lain.  
Juni: Perdana pengiriman buku Kurikulum 2013 untuk tahun pelajaran 2014-2015 dalam kondisi bersamaan dengan masa kampanye capres dan cawapres yang saat itu juga membicarakan isu pendidikan.
Juli: Tahun ajaran baru pemerintah menerapkan secara serentak Kurikulum 2013 di jenjang pendidikan dasar dan menengah. Tak pelik berbagai permasalahan muncul, mulai dari pengadaan buku, kesiapan guru dan kesiapan sekolah serta siswa yang serba terbatas. hingga saat ini kekurangan buku pada semester 1 pun tidak ada kejelasannya. termasuk tidak meratanya guru-guru untuk ikut pelatihan kurikulum 2013.
Agustus: Dunia pendidikan dikagetkan dengan masuknya Islamic State Iraq n Suriah Alias ISIS untuk deklarasi pertama di UIN syarif hidayatullah. Gerakan radikal inipun disninyalir sudah banyak merekrut warga indonesia dan terutama masuk ke dunia pendidikan pesantren dan perguruan tinggi.
September: HEboh pemberitaan tentang guru yang salah konsep mengajarkan matematika kepada siswa.
Oktober: setelah dilantiknya kabinet kerja Jokowi JK. Terpilihnya anis Baswedan sebagai menteri pendidikan dan kebudayaan yang sekarang kementerian dipisah menjadi kementrian pendidikan dasar dan menengah dan kementerian riset teknologi dan perguruan tinggi. 
Nopember: Kritik siswa di media sosial "murid terlambat di hukum guru terlambat tidak dihukum" ternyata ksindiran itu berbuntut panjang dan mengakibatkan siswa yang membuat sindiran tersebut dikeluarkan dari sekolah, tak hanya itu kepala sekolah akibat salah kebijakan akhirnya juga dicopot dari jabatan kepala sekolah dan dimutasi ke daerah lain. 
Desember: Anis mengumumkan atas pemberhentian kurikulum 2013 untuk sekolah yang baru satu semester, dan yang sudah menjalankan 3 semseter tetap melanjutkan kurikulum 2013. Dan menteri langsung mengirim surat ke semua sekolah yang menjalankan Kurikulum 2013. 
Sumber: Mengutip dari situs: http://www.unnes.net/2014/12/kaleidoskop-pendidikan-2014.html   pukul 22:39 WIB tanggal 31 Desember 2014 

Bagaimana dengan prestasi dunia pendidikan selama tahun 2014 ini. tentunya kita juga perlu melihat prestasi generasi penerus bangsa yang notabene merupakan produk dunia pendidikan bangsa kita. Kita tetap harus berbangga hati dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah mengukirkan sejarah prestasi di dalam dan di luar negeri. 
Selama tahun 2014 setidaknya ada beberapa catatan penulis yang dikutip dari berbagai sumber, sebagai berikut:

Bagaimana dengan para pelajarnya, apakah selama 2014 ini sudah menorehkan prestasi sebagai wujud produk pendidikan bangsa. Seperti yang di rilis dalam situs:http://rakanews.com/06/08/2014/5225/prestasi-anak-negeri-melonjak-tajam-di-dunia-internasional/ 
Pada tahun 2014 sekitar 70 persen siswa Indonesia yang dikirim mendapat medali dalam ajang internasional, sedangkan tahun lalu hanya 50 persen saja. "Hal ini karena adanya pembinaan yang lebih baik dalam menghadapi kompetisi ini,"
"Tahun ini tim Indonesia berhasil meningkatkan prestasi dengan memperoleh 14 medali emas, 26 medali perak, 53 medali perunggu dan 34 merit award," demikian siaran pers dari Klinik Pendidikan MIPA di Jakarta Rabu 6 Agustus 2014.
Siswa-siswa Indonesia menorehkan prestasi yang membanggakan dalam International Mathematics Contest (IMC) Singapore 2014. Tim Indonesia mampu membawa belasan medali emas dan puluhan medali perak dalam ajang yang tahun ini diikuti oleh tim dari sembilan negara itu.
Dalam lomba yang digelar di Singapura mulai 1 hingga 4 Agustus 2014 ini, Tim Indonesia di bawah koordinasi Klinik Pendidikan MIPA pimpinan Ridwan Hasan Saputra, mengirimkan 129 pelajar. Tim itu terdiri dari siswa kelas III SD hingga XI SMA. Tahun ini merupakan keikutsertaan ke tujuh bagi Indonesia dari sepuluh kali lomba yang sudah digelar."Lomba ini diikuti oleh 1.165 siswa dari 9 negara. Negara-negara yang ikut adalah China, Indonesia, Iran , Korea Selatan, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, dan Thailand," ujar Ridwan yang juga Presiden Direktur Klinik Pendidikan MIPA dan Pelatih Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar. Keempat belas peraih medali emas tersebut adalah Jeanice Eliana Setyono (SDK 6 Penabur Jakarta), Alma Putri Nashrida (SDI Al Azhar 14 Semarang), M Jilan Wicaksono (MIN NU Assaadah), M Arif Wibisono (SDI AL Azhar 9 Kemang Pratama),
Justin Adrian Hasan (SD Pangudi Luhur 2 Surakarta), Dick Jessen William (SMP Santa Maria Pekan Baru), Kinantan Arya Bagaspati (SMPN 2 Purwokerto).Selain itu, Alfian Edgar Tjandra (SMP Springfield), Prawira Satya Darma (SMPN 115 Jakarta), Iqbal Naufal (SMPN 5 Bandung), Adrianzka Mayreswara Dewa (SMPI 8 Al Azhar Kemang Pratama), Nicholas Steven Husada (SMA Saint Peter Jakarta), Eugehan Agahidwivanka (SMA Negeri Unggulan MH Thamrin Jakarta), dan Rezky Arizaputra (SMA AL Azhar 1 Kebayoran).
Di antara peserta IMC Singapura terdapat empat siswa SMA yang sebelumnya mengikuti kegiatan China Southeast Mathematics Olympiad (CSMO) pada 25-30 Juli 2014 di Hangzhou, China, yang diiuti oleh 638 siswa SMA dari berbagai negara.
Empat siswa yang dikirim dari tim Klinik Pendidikan MIPA juga berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan memperoleh 1 emas, 2 perak dan 1 perunggu, dalam ajang itu.
Medali emas diraih oleh Rezky Arizaputra (SMA AL Azhar 1 Kebayoran), perak diraih oleh Nicholas Steven Husada (SMA Saint Peter Jakarta) dan Eugehan Agahidwivanka (SMA Negeri Unggulan MH Thamrin Jakarta), dan perunggu diraih oleh Ghiffary Aby Malik Nasoetion (SMAN 8 Jakarta).
Sebenarnya ada banyak raihan prestasi, tidak hanya di bidang MIPA. dibidang olahraga, baru-baru ini siswa indonesia mendapat medali emas kejuaraan Catur tingkat internasional. KArya inovatif pembuatan Helm dengan menggunakan pelembab. Berbagai cabang seni, olahraga lainnya kalau dicatatkan di sini bisa menjadi sejarah panjang. 
Namun prestasi jangan sampai hanya sebatas menggantung medali dileher dan menyisakan kebanggaan sesaat. Mereka yang berprestasi perlu dibina dan diarahkan. Jatidiri bangsa akan tampak dan terlihat dipandang sepanjang masa jika mereka yang berprestasi diarahkan untuk terus meningkatkan prestasi dan menmberi motivasi bagi yang lain untuk ikut menoreh prestasi dan membawa nama bangsa Indonesia.
Di dunia internasional, kualitas pendidikan Indonesia berada di peringkat ke-64 dari 120 negara di seluruh dunia berdasarkan laporan tahunan UNESCO Education For All Global Monitoring Report 2012. Sedangkan berdasarkan Indeks Perkembangan Pendidikan (Education Development Index, EDI), Indonesia berada pada peringkat ke-69 dari 127 negara pada 2011.
Di sisi lain, kasus putus sekolah anak – anak usia sekolah di Indonesia juga masih tinggi "Berdasarkan data Kemendikbud 2010, di Indonesia terdapat lebih dari 1,8 juta anak setiap tahun tidak dapat melanjutkan pendidikan,  Hal ini disebabkan oleh tiga faktor, yaitu faktor ekonomi; anak – anak terpaksa bekerja untuk mendukung ekonomi keluarga; dan pernikahan di usia dini,” menurut Sekretaris Direktorat Jendral Perguruan Tinggi Dr. Ir. Patdono Suwignjo, M. Eng, Sc di Jakarta. Dalam laporan terbaru Program Pembangunan PBB tahun 2013, Indonesia menempati posisi 121 dari 185 negara dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dengan angka 0,629. Dengan angka itu Indonesia tertinggal dari dua negara tetangga ASEAN yaitu Malaysia (peringkat 64) dan Singapura (18), sedangkan IPM di kawasan Asia Pasifik adalah 0,683. 
Sumber: http://www.prestasi-iief.org/index.php/id/feature/68-kilas-balik-dunia-pendidikan-di-indonesia 
Ada baiknya prestasi yang telah ditorehkan para siswa kita ke depan mereka dapat merubah posisi pendidikan kita di dunia internasional dalam hal kualitas SDMnya. 
Semoga awal tahun 2015 kelak permasalahan dan prestasi di atas menjadi perhatian penuh. Terutama jantung pelaksanaan pendidikan yakni kurikulum yang saat ini menjadi sangat krusial. karena kurikulum yang tepat akan menetukan generasi penerus 20 tahun mendatang. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sekilas Khutbah Jumat

 Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Pada hari Jumat, para umat Muslim di seluruh dunia melakukan ibadah salat Jumat yang mana saat ...