Rabu, 31 Desember 2014

PUISIKU

PERGANTIAN MALAM
"jonson hendak tidur"
Bukan sekedar malam yang berganti
Tapi malam itu lebih meriah dri malam-malam lainnya
Suara-suara petasan seperti memberi tanda tradisi tahunan yang muncul setiap diujung Desember
Kebanyakan orang ingin merayakan
sedikit orang lebih baik tidur
Tahun ini agak berbeda,
tidak hanya antara tidur dan ingin merayakan
ditengah-tengah ada saudara yang bersedih
rumah mereka tergenang
Saudara mereka tertimbunan tanah longsor
Bahkan dipenghujung
ada saudara kita yang kehilangan sank saudara melalui tragedi QZ8501 AirAsia.
Semua letusan itu seakan penuh makna spesial diawal tahun 2015









Alonly
I saw My room no one
I know that place was dark
But, is darkness is killer
I thought, I set in alonly
No light
No one or no friend
No body there is can help me
Alone
Just that word
Thanks for “alone”
Created ME
My room is lost

Rumahku
Tidak ada pintu
Meskipun secara kasatmata
Terpampang di depanku
Karena kesejukan tak aku temui di sana
Mungkin aku hanya bisa menyimpan konci itu
Agar menambah koleksi tukang duplikat konci
Rumahku
Taman kasih sayang
Hanya cerita yang pernah ku alami
Tidak ada lagi penantian fajar bersama angin malam
Yang biasanya berenda itu
Menjadi tempat di pagi dan sore
Tidak adalagi perhatian pada kupu-kupu di taman belakang rumah
Rumahku
Kini kau hanya susunana bata
Dan kayu yang dilindungi genteng
Dari ciuman panas dan hujan
Aku tak bisa lagi memberimu nama
“RUMAHKU”
Hanya karena sedikit napas kehidupan yang kugadaikan
Joe
Dalam karya
tak pernah ku maknai

Konvensi Zaman
Perang kali ini tidaklah dengan senjata api
Atau meriam berlubang setengah wajah
tidaklah dengan bom atom ketiga, meski 1 dan 2
sudah mendarat di hirosoma dan naga saki
bukan pula dengan darah kekejaman Hitler
Perang kali ini
dengan senjata prostitusi akal
budaya tidak lagi menjadi estetika
seni tidak hanya bersmbunyi dari estetikanya
tapi komersial telah menjadi ibu tiri
yang dihormati
Bom terhadap moral
telah menciptakan korban-korban dikursi polotik
atau dipasar modal
yang menutup jalan rakyat-rakyat kecil
ada rakyat-rakyat kecil
tentunya ada rakyat-rakyat besar
tidak salah juga kalau nilai kemanusiaan berubah
inilah konversi zaman
joe
mencari rumah publik

Untuk apakah….?
Jalan di negeri ini
Boleh menjadi tol
Tanah dinegeri ini boleh menjadi hamparan
Tempat gedung-gedung tinggi berdiri
Namun kekuasaan di negeri ini
Tidak semestinya mencuri tanah rakyat
Dengan topeng penggusuran
Karena mereka tak pantas di sana
Aku hanya bisa bicara di sini
Tidak ada gerak
Tuk mengambil kembali kehidupan rakyat
Yang dicuri oleh fron pembela materialisme
Tapi menurutku, lebih baik
Berbicara daripada membungkam diri sendiri,
Bahkan untuk membeli tiket nonton kemegahan
Para penindas moral pun tidak bisa
Atau mungkin sekarang ini kembali barter
Kehormatan dijual untuk menikmati kehormatan orang.
Tanah di negeri ini bukan lagi pijakan moral,
Tapi tempat tempat berkembangnya politikus
Bertopeng monyet
Eknom berwajah tikus
Bahkan pemimpin pun
Bertopeng pahlawan bertopeng
Aku pernah….!
Kemarin aku merasa nyaman
Sembako tidak pernah terpikir naik turun
Pengedar narkoba jarang menjadi artis liputan kriminal
Entah takut beramal pada polisi
Atau karena lincahnya menyimpan tangan
Kemarin aku tidak terganggu dengan teriakan mahasiswa,
Atau rakyat timor timur ingin cerai dari negri ini
Bahkan teriakan dengan pengibaran bendera irian barat
Tapi itu hanyalah aku pernah…!
Karena hari ini….!
aku melihat reformasi yang sedang berjalan
Gedung perwakilan rakyat itu
Seperti berenda depan rumah
Tempat muda mudi akademik nongkrong
karena usai menumbangkan jeruji penjara kekuasaan
Yang telah menunutp mata rakyat 32 tahun
Tikus berwajah pahlawan pun kocar-kacir
Tapi sayang ledakan reformasi untuk demokrasi itu
memberi tumbal yang besar
Sayang ini semua hanya aku pernah…!

Bendera
Tak sempat melihat senyum matahari
Bersama siulan burung pipit
Para pesisir pantai tak lagi serta merta menebar jalanya
Seharusnya ada tiap pagi mereka keladang
Mengurusi padi dan sayur
Ada mereka yang menjual ikan kepasar
Sayang itu hari ini kosong
Aktivitas yang sudah dicuri
Karena tamu seberang benua
Yang pura pura menjadi teman
Tapi kini, mencuri hak-hak itu
Bahkan kesempatan intuk hidup yang layakpun
Menjadi undang-undang larangan bagi mereka
Inilah katanya..
Yang harus kita usir dari negeri ini
Kita harus angkat panji kita
Beri kesempatan saudara kita melihat senyum matahari
Dengan kemakmuran yang pernah dinikmati
Bendera itulah ynag harus dikibarkan
Menunjukkan kekuatan kita
Bendera
Itulah panji kita


Desember
Desember sama dengan bulan lainnya
Tapi yang membedakan, ia berada di ujung tahun
Bulan ini harus dipadat dengan toples politik setahun terakhir
Harus disubsidi bantuan kemiskinan yang semakin besar
Hanya…
Desember bukan lagi
Koreksi yang memberi nilai
pada peradaban satu tahun yang lewat
hanya desember yang menjadi rubrik pembicaraan
yang menjadi ladang pengusaha
sampai pada penjual terompet tahun baru
hanya…
desember menjadi momen untuk mmutar
sejarah yang tak kunjung menyadarkan manusia
dari amukan keserakahan
dan tidasan kekuasaan
hanya inilah bulan desember

Kalau…
Kalau diperintah bicara
aku akan berkata berbohong
akalu aku diperintah diam
maka aku akan membungkam
mulutku dengan uang
kalau diperintah ni itu
aku akan melakukan itu ini
tidak adalagi label kejujuran
saat palu pengadilan disahkan diatas lembaran
mata uang
tidak adalagi toleransi
saat pedagang kelas atas menginjak
harga bahan pokok petani
tidak perlu memandang jelek setiap sudut
toh itu semua sudah tampak sendiri
dan dilahirkan dibola ajaib ini
kalau saja kamu mau tau
akan kuberu tahu…
ini dalah kesenangan dan kebahagian yang empat tersembunyi

aku
aku…
bisa melihat duka
karenah ulahku sendiri
kebencian yang kuciptakan itu sengaja
aku tak bisa mengharap kebahagiaan
bahkan untuk menyumbangkan senyuman
aku tak rela
aku tak ikhlas kalua senyumku datang
tapi seribu kebencian
membunuhku
aku tak ikhlas
kalau senyumku datang
tapi dinikmati oleh orang-orang yang bermuka dua
duka benci lebih baik bagi ku
aku…
adalah duka, benci yang lahir
aku adalah orang yang menolak senyumku sendiri



Entah apa…
berita menghibur dengan laporan akhir tahun
politikus pmemasang target kekuasaan
bahkan lembaga keadilan memberi makna
antara pelaku kriminal hak dan politisasi
alam sudah menunjukkan laporan yang nyata
dengan tinta air keruh
membanjiri ibu kota sekalipun
moral sudah dibatasi oleh pemodal
agama semakin dekat dengan penguasa
namun ini ada yang memberi makna
entah apa…!
Apa kamu tau
Keadilan itu telah hilang
Tanpa membungkam tikus feodal;
Yang bisa memngerogoti palu hakim
Kejujuran akan lenyap dari asas nilai
Itu berwajah komersil
Padahal keadilan itu
Tumbuh karena kesadaran
Padahal kejujuran itu
datang dari kenyatan sosial yang terjadi
selang waktu
selang waktu menjadi peluang
guna menikmati kesenangan sesaaat
tidak ada keraguan yang menghampiri
ketika keindahan itu muncul
menirukan nilai nilai seni
yang kita sebut itu wujud estetika
selang waktu memang memperindah dari monoton kegiatan kita
dorongan fitrahlah yang membuat kita merasakan wujud estetik
padahal…
banyak orang yang tidak mengalami selang waktu
bukan karena sembunyi dalam kesibukan
atau bukan karena hanya tak peduli dengan waktu
tapi adalah mereka tak bisa merasakan wujud estetika
meski merea berada dlam selang waktu.

Selamat datang
Tidak ada ketenangan
Guyuran hujan tak henti membasahi hbola besar ini
Memanti detik seperti susah namun
Setelah lewat detik masa itu
Harus dibalas dengan dentuman disetiap sisi bola ini
Pecahan ledakan petasan
Pertanda bangga awal tahun
Ada yang sibuk membuat rencana
Atau mungkin ketika detik itu berlalu
Dia sudah dengan kehidupan yang baru
Yang telah ia rencanakan
Ada orang sibuk memberikan ucapan paad setiap orang yang dicintainya
Ya itulah…
Ada saja…



semua ini hanya inspirasiku yang masih tersisa di ujung pena

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sekilas Khutbah Jumat

 Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Pada hari Jumat, para umat Muslim di seluruh dunia melakukan ibadah salat Jumat yang mana saat ...