Sabtu, 15 Desember 2012

Kurikulum 2013

KURIKULUM BARU 2013
CIPUTAT.“Melahirkan generasi yang memiliki karakter bangsa”.Akhir-akhir ini, kembali media online banyak memperbincangkan persoalan besar yang melanda generasi saat ini, terkikisnya karakter bangsa pada generasi muda, pendidikan dijadikan sasaran karena melahirkan generasi yang dianggap kurang menggambarkan manusia berkarakter. Karena kesalahan dalam pelaksanaan pendidikan dilapangan akhirnya berdampak pada kesalahan melahirkan generasi. Namun apa dikata, permasahan sudah terlalu banyak muncul, pelajar yang senang tawuran, terkikisnya prilaku saling menghormati, anak-anak sudah mulai melupakan etika moral kepada orang tua, pergaulan yang bebas sehingga tercipta lingkuangan sosial tanpa moral. Selanjutnya masyarakat yang lebih kepada individualistik, warisan nenek moyang akan hidup bergotong royong pun tinggal semboyan. Ada yang mengistilahkan bangsa kita sedang mengalami kegagalan pembangunan karakter.
Untuk merespon permasalahan yang pelik di atas, pendidikan dituntut mampu menjadi wadah untuk memanusiakan manusia yang berkarakter. Jelasnya lagi tuntutan tersebut diimplementasikan dalam bentuk kurikulum, saat ini kurikulum kita dianggap terlalu berat bagi peserta didik. Tentu saja dengan banyaknya mata pelajaran, banyaknya buku teks yang harus dibawa, jam pelajaran yang padat, harus mengikuti program kursus, les, belum lagi ekstrakurikuler yang harus diikuti sangat beragam.
Ini semua akhirnya mengabaikan moment penting dalam penanaman karakter pada peserta didik. Terutama pada tingkat sekolah dasar, peserta didik harus menuntaskan mata pelajaran hingga 12 mata pelajaran dan ditambah pengembangan diri dan muatan lokal. Padahal usia anak sekolah dasar adalah usia “golden Age”, dimana akan lebih mudah dalam penanaman karakter.
Isu penting terhadap permasalahan karakter akhirnya direspon dengan merubah kurikulum yang mampu membentuk karakter bangsa. Kurikulum baru ini rencananya akan diterapkan tahun pelajaran 2013 nanti. Ada beberapa media online yang menyebutkan bahwa kurikulum baru ini akan berbeda dengan kurkulum yang sekarang. Pertama, mengurangi mata pelajaran yang dianggap terlalu berat khususnya tingkat sekolah dasar, tidak lagi terpisah-pisah dalam beberapa mata pelajaran yang banyak, tapi akan menggunakan pemeblajaran tematik integratif. Kedua, pada tingkat sekolah dasar akan lebih banyak ditanamkan pendidikan karakter. Ketiga, pada tingkat SD juga akan mereduksi mata pelajaran IPA ke dalam mata pelajaran bahasa Indonesia, IPA dan IPS akan dihapuskan sebagai mata pelajaran namun akan diintegrasikan pada mata pelajaran lain. Keempat, mata pelajaran yang diwajibkan berjumlah 6 mata pelajaran saja seperti Agama, PKN, Bahasa Indonesia, Matematika, PENJASKES dan Seni Budaya, yang lainnya akan diintegrasikan ke dalam mata pelajaran tersebut. Kelima, standar isi berbasis kompetensi, kalau yang sekarang kompetensi dikembangkan dari mata pelajaran sedangkan pada kurkulum baru mata pelajaran dikembangkan dari kompetensi. Keenam, standar proses akan diarahkan pada pembelajaran berbasis observasi. Ketujuh, ada wacana yang diangkat bahwa pada sekolah dasar akan dihilangkan Ujian Nasional dan akan diserahkan kepada satuan pendidikan masing-masing.
Beberapa catatan di atas adalah gambaran umum draf kurikulum yang akan diterapkan tahun 2013. Akan tetapi, bukan tidak ada kendala dalam perubahan kurikulum ini. Ada banyak persoalan baru yang muncul apabila benar kurikulum baru diterapkan. Pertama, pengurangan mata pelajaran akan diikuti dengan pengurangan guru, apalagi kalau IPA dan IPS menjadi benar-benar dihilangkan. Selanjutnya bahasa asing dan sains. Seperti diungkapkan oleh wakil menteri pendidikan Prof. Dr. Musliar Kasim bahwa Bahasa Inggris dan Sains sebaiknya dihapuskan pada tingkat sekolah dasar. Ini berangkat bahwa pada sekolah dasar sebaiknya lebih banyak ditanamkan pendidikan karakter.
Kedua, dengan adanya kurikulum baru, akan mempengaruhi perubahan buku teks.  Ketiga, adalah guru sebagai kunci keberhasilan dalam pelaksanaan pendidikan. Sekiranya tidak ada tindak lanjut yang maksimal terhadap pengembangan kompetensi dan professional guru. Salah satu pengamat pendidikan, Arief Rachman, mengatakan bahwa kunci dari berjalannya kurikulum baru dengan lancar dan sukses membentuk siswa yang cerdas serta berbudi pekerti adalah guru. Dalam pengaplikasian kurikulum ini, guru memegang peran penting. "Saya tidak keberatan dengan konsep kurikulum baru ini. Yang penting gurunya siap dan mau berkomitmen untuk kurikulum ini," kata Arief kepada Kompas.com, Jumat (16/11/2012). Jelas bahwa kurikulum juga harus dikomunikasikan dengan baik kepada para guru. Karena mereka berdiri paligdepan dalam pelaksanaan kurikulum.
Keempat, pemahaman pelaksana pendidikan pada tingkat sekolah terhadap integrasi kurikulum belum merata. Para guru akan merasa kesulitan dalam menyampaikan materi dengan megintegrasikan mata pelajaran yang dihapuskan ke mata pelajaran lainnya kalau tanpa didukung dengan pengembangan media dan sarana pembejalaran yang memadai. Apa yang terjadi pada sekolah negeri. Menurut Nuh, hampir semua sekolah di seluruh wilayah Indonesia ditemukan ruang kelas yang rusak. Lebih lanjut Nuh menyebutkan provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan yang paling banyak ditemukan dengan presentasi sebesar 23 persen. Tempo online. (14/02/2012). Dicatat pula, tahun 2012 ada 173.344 ruang kelas rusak.(Tempo 14 Februari 2012).
Setidaknya ada perubahan yang sangat berarti bagi pendidikan kita. Namun perubahan ini jangan sampai melupakan penjelasan dan sosialisasi yang komprehensif pada lapisan bawah terutama pada guru yang akan menjalankan kurikulum itu sendiri. Tentunya juga dengan tida melupakan perbaikan infrasutruktur yang masih merata butuh perhatian penuh.  Yang terpenting pula bahwa, kurikulum saat ini adalah untuk mempersiapkan generasi 20-30 tahun mendatang. Kalau hulunya salah  akan sulit memperbaiki hilirnya. Dan jangan sampai kurikulum yang baru hanya mengedepankan karakter saja. Tetapi melupakan pengembangan nalar. Padahal kita perlunya mempersiapkan generasi yang memiliki karakter dan memiliki nalar.  *** (Jonson Harianto, S.Pd.I)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sekilas Khutbah Jumat

 Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Pada hari Jumat, para umat Muslim di seluruh dunia melakukan ibadah salat Jumat yang mana saat ...