Minggu, 11 Desember 2016

MENELADANI RASULULLAH SAW

Nabi Muhammad SAW adalah figur pendidik yang sempurna, beliau telah meletakkan nilai-nilai akhlak mulia sebagai pondasi awal dalam mendidik generasi umat islam. Dengan ditanamkannya nilai-nilai akhlak dalam mendidik generasi umat, maka akan menjadi modal awal dalam membangun masyarakat madani yg berakhlakul karimah. Pada saat Nabi Muhammad diberikan amanah sebagai seorang Rasulullah, kondisi maayarakat saat itu bukanlah masyarakat yang tidak memiliki warisan peradaban yg maju. Bahkan masyarakat arab saat itu dikenal dengan kemapuan hafalan dan ingatan yang kuat. Bahkan ahli sastra tak sedikit jumlahnya. Masyarakat saat itu juga dikenal memiliki kasta wibawa yang tinggi. Namun, sekian banyak warisan peradaban yang dimiliki, ada satu yang sangat penting yaitu akhlak masyarakat saat itu. Hingga akhirny lahir dari keluarga Bani Hasyim cucu Abdul Mutholib dan putra Abdullah keluarga terpandang telah mendapat amanah menjadi seorang Rasul dan memiliki tugas besar yakni untuk menyempurnakan Akhlak masyarakat.
Pada moment peringatan maulid nabi Muhammad Saw, tidak hanya mempelajari sejarah beliau dari lahir hingga wafatnya beliau. Kita perlu mengingat tugas yang diberikan kepada beliau untuk umat manusia. Kita terlena dengan model peradaban yang diwariskan saat ini yang notabene tidak semua sesui dengan nilai-nilai akhlak yang dimodelkan oleh rasulullah.
Semoga dengan memperingati maulid nabi Muhammad SAW pada tahun ini, kembali mengingatka kita untuk introspeksi diri serta memfilter nilai-nilai yang berkembang dimasyarakat saat ini. Agar dalam diri umat islam tetap menjadikan rasulullah saw sebagai suri tauladan dunia dan akhirat.
Nabi Muhammad saw. Telah mencontohkan perannya semasa hidupnya agar umatnya dapat mengikutinya, bahwa manusia dipilih sebagai khalifah dibumi bukan saja memiliki hubungan vertikal dengan Allah sang pencipta. Tapi manusia diberikan anugerah akal untuk memberi kesempatan berfikir, bertafakur, maju sukses, mengola jiwa agar bijaksana, berpandangan kedepan serta bertawakal(sumber inspirasi: The 7 Awarness) atas usaha maksimal yang sudah kita lakukan. Anugerah itu menjadi modal manusia dalam membangun hubungan horizontal baik kepada manusia maupun kepada alam.
Lalu bagaimana peran rasulullah dalam dunia pendidikan? Dalam sejarah pendidikan Islam, tentunya di masa rasulullah adalah awal sejarah proses pendidikan yang dicontohkan rasulullah, beliau juga seorang pendidik umat akhir zaman. Tentunya kita wajib mencontoh peran beliau dalam mendidik umat saat itu. Sesuai dengan tugas dan peran Beliau adalah menyempurnakan Akhlak. Maka strategi beliau adalah mencontohkan bagaimana prilaku akhlak mulia dalam kehidupan beliau dan benar dicontohkan sebagaimana yang ada dalam alquran.
Dalam pendidikan ini dikenal dengan pendekatan keteladanan dan pembiasaan. Atau dalam dunia pendidikan barat dikenal dengan "Modelling Approach". Ternyata konsep keteladanan rasulullah sudah digunakan oleh Jepang dan negara-negara maju lainnya dalam dunia pendidikan.
Dalam skripsi yang saya tulis " The development of islamic education after reform era", saya berusaha mendeskripsikan model pengembangan pendidikan Islam di Indonesia di era reformasi dan setelahnya atau era sat ini. Pada akhirnya saya temukan konsep pengembangan pendidikan agama islam di sekolah yakni dengan pola membangum budaya sekolah (School Culture) dan lingkungan keagamaan atau lingkungan religius (Religious Milieu). Kedua konsep ini adalah keterkaitan yang pada akhirnya terbentuklah sikap yang sesuai dengan harapan sekolah dalam menanamkan nilai-nilai akhlak mulia. Agar konsep tersebut terlaksana, tentunya apa yang sudah dicontohkan Rasulullah yakni pembiasaan dan keteladan merupakan pendekatan yang sangat sesuai dalam membangun generasi umat islam yang berakhlak.
Demikianlah, semoga dengan sedikit ulasan ini bermanfaat bagi kita semua. Meneladani Rasulullah dengan segala sikap dan peran yang beliau contohkan agar dapat kita contoh dikehidupan sekarang serta dapat kita wariskan kepada peserta didik kita agar terwujud insan yang berakhlakul karimah. Tentunya jangan lupa bershalawat kepada Nabi Muhammad merupakan bagian yang tak boleh kita tinggalkan. Karena Allah dan malaikat saja bershalawat kepada Nabi Muhammad, bagaimana dengan kita yang mengaku orang-orang yang beriman.
Sesungguhnya Allahlah yang maha Tahu apa yang terdapat dalam hati manusia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sekilas Khutbah Jumat

 Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Pada hari Jumat, para umat Muslim di seluruh dunia melakukan ibadah salat Jumat yang mana saat ...